Apakah Anda tahu bahwa Profesor Geoffrey Hinton, salah seorang pionir dalam kemajuan kecerdasan buatan, baru-baru ini mengumumkan pensiunnya dari Google? Pensiunnya tak hanya karena usia, tapi juga karena keprihatinan terhadap bahaya teknologi yang dia perjuangkan.

Hinton, dijuluki Godfather of AI, terkenal di Universitas Toronto, sering menyuarakan keprihatinannya tentang masa depan AI. Di sebuah acara di Jenewa, ia menegaskan bahwa AI memiliki potensi untuk menjadi lebih cerdas dan efisien daripada manusia, bahkan mencapai tingkat ‘kecerdasan allien’. Ini mengundang perdebatan tentang sejauh mana AI dapat menjadi canggih dan berpotensi berbahaya.

Baca Juga:
Bagaimana Teknologi AI Mengubah Kehidupan Kita?
AI: Ancaman Baru Senjata Biologis?

Kekhawatiran Terhadap Otonomi Kecerdasan Buatan

Salah satu keprihatinan utama Hinton adalah kemungkinan AI yang bergerak menuju otonomi penuh, dengan kemampuan untuk menetapkan prioritasnya sendiri tanpa arahan manusia. Untuk mengantisipasi bahaya ini, Hinton menekankan pentingnya regulasi yang kuat dalam mengendalikan pengembangan dan penerapan AI. Perlunya aturan yang mengikat bagi korporasi besar dan pemerintah untuk mengamankan pengembangan AI serta mengalokasikan anggaran untuk riset keamanan AI.

Perbedaan Antara Komputasi Digital dan Otak Manusia

Dalam diskusi yang berlangsung, Hinton juga menyoroti perbedaan antara komputasi digital dan otak manusia, dengan komputasi digital memiliki keunggulan dalam replikasi dan skalabilitas. Dia juga menekankan pentingnya pendekatan yang lebih hati-hati dalam mengintegrasikan AI dalam keputusan sosial dan politik untuk menghindari manipulasi dan potensi gangguan masyarakat.

Baca Juga:
Apakah AI Mendekati Kecerdasan Manusia? Ini Kata Elon Musk!
Prediksi CEO Google: Keterkaitan Masa Depan Manusia dan AI

Selain itu, Profesor Geoffrey Hinton juga mengulas secara mendalam implikasi sosial dan etis yang ditimbulkan oleh kemajuan dalam bidang Kecerdasan Buatan, yang mencakup isu-isu seperti privasi, otonomi, serta potensi gangguan sosial yang dapat terjadi jika AI menjadi pihak dominan dalam proses pengambilan keputusan. Diskusi ini memberikan perspektif yang lebih komprehensif terhadap tantangan yang harus diatasi dalam menghadapi laju perkembangan AI yang semakin pesat.

AI

Tagged in: