Terkedengar seperti gemuruh badai, perdebatan antara Elon Musk dan Yann LeCun mencuat ke permukaan. Sebagai kepala tim AI di Meta, LeCun menyerang Musk karena dituduh berbohong tentang xAI.

Baca Juga:
Teknologi AI, Apakah Akan Menggantikan Pekerjaan Kita?
Kecerdasan Buatan Berpotensi Membantu Pekerjaan Manusia

Tudingan LeCun terhadap Elon Musk

Dalam sebuah pernyataan yang tajam, LeCun menuduh Musk membuat prediksi yang tidak akurat dan merahasiakan proses pengembangan teknologi baru. Melalui postingan di media sosial, LeCun menegaskan bahwa bergabung dengan xAI berarti bekerja dengan seseorang yang tidak bisa memenuhi janji, membuat klaim ekstrim tentang AI, dan seringkali menyebar teori konspirasi.

Salah satu poin kontroversial yang disorot oleh LeCun adalah klaim Musk tentang kelahiran model kecerdasan buatan yang setara dengan manusia pada tahun 2025. Selain itu, Musk juga dinilai mengumbar janji palsu terkait produksi 1 juta taksi robot oleh Tesla pada tahun 2020, yang hingga kini belum terwujud.

LeCun juga menuding Musk atas pengakuan hasil kerja orang lain, menyoroti sebuah laporan penelitian tentang Neuralink yang dicantumkan dengan nama “Neuralink,” di mana Musk disebut sebagai penulis utama.

Respon Musk dan Tanggapan LeCun

Meskipun Musk membalas dengan menuduh LeCun telah lama tidak bersentuhan dengan AI, LeCun membuktikan kontribusinya melalui ratusan hasil penelitian yang ia publikasikan.

Dalam saat yang sama, perusahaan AI milik Musk, xAI, mengumumkan penggalangan dana sebesar US$ 6 miliar. Namun, tantangan mereka bukan hanya dalam meraih dana, melainkan juga merekrut ahli AI yang kompeten. Perusahaan-perusahaan seperti OpenAI, Anthropic, Microsoft, Meta, dan Google, telah memimpin dalam pengembangan AI.

Baca Juga:
Prediksi AI tentang Pemenang Ballon d’Or Hingga 2038
Fenomena Punya Pacar AI, Jomblo Harus Coba?

Meta mengembangkan LLM bernama Llama sebagai sumber terbuka, sementara xAI, Google, dan OpenAI tetap eksklusif.

AI

Tagged in: