Studi terbaru oleh Populix menemukan lonjakan besar dalam penggunaan layanan berbasis internet di Indonesia selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah. Dalam penelitian “Ramadan 2024: Connectivity, Media Consumption, and Delivery Dynamic,” terjadi peningkatan 40% penggunaan layanan internet.

Baca Juga: Dampak Penggunaan Internet yang Berlebihan

Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu 22 hingga 25 Februari 2024, melibatkan partisipasi dari 1.029 responden yang berasal dari berbagai kelompok usia dan beragam wilayah di Indonesia.

Indah Tanip, Kepala Riset di Populix, mengungkapkan signifikansi lonjakan penggunaan internet, khususnya selama Ramadan.

Panggilan suara dan video menjadi yang paling disukai untuk berkomunikasi, sementara Zoom dan Google Meet kurang populer. Tidak hanya itu, media sosial dan platform streaming video YouTube lebih populer (70%) daripada televisi (49%) dan layanan video-on-demand seperti Netflix (46%). YouTube dipilih karena kemudahannya dalam menyajikan informasi, sementara media sosial menawarkan hiburan sesuai minat.

Konten Internet di Indonesia

Konten yang paling banyak diakses selama bulan Ramadhan adalah informasi jadwal ibadah, hiburan, resep masakan, dan program kuliner untuk sahur dan berbuka puasa.

Meskipun penggunaan layanan internet meningkat, tantangan terkait konektivitas tetap ada. Banyak responden mengeluhkan kualitas sinyal yang buruk dan kecepatan internet yang lambat selama bulan suci.

Peningkatan Penggunaan Layanan Pengiriman

Survei juga mencatat pertumbuhan dalam penggunaan layanan pengiriman, khususnya untuk makanan, selama Ramadan untuk sahur dan berbuka. “Dukungan teknologi digital dalam pengiriman barang juga meningkat, memperlihatkan tren konsumen yang mencari kemudahan dalam mempersiapkan hidangan selama Ramadan,” tambah Indah.

Baca Juga: Menelusuri Asal-usul Internet dan Tokoh Pentingnya

Penelitian ini menggambarkan kenaikan penggunaan internet pada Ramadan dan mencerminkan perubahan perilaku dan tantangan akses digital di Indonesia.

Tagged in: