Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan video game semakin mendalam. Laporan terbaru dari perusahaan game engine, Unity, menunjukkan antusiasme dan kekhawatiran terhadap pemanfaatan AI dalam industri video game. Studio dan pengembang game mulai memanfaatkan AI untuk meningkatkan efisiensi dengan menciptakan aset dan kode secara cepat.

Baca Juga: Mengintip Dunia Kecerdasan Buatan

Perkiraan Masa Depan video game

CEO Nvidia, Jensen Huang, memperkirakan bahwa dalam waktu 10 tahun, video game kemungkinan besar akan sepenuhnya dibuat dengan menggunakan AI. Huang, yang mengantongi keuntungan besar dari penjualan GPU untuk industri AI, menyatakan bahwa kita mungkin akan melihat perubahan signifikan dalam waktu lima tahun ke depan, di mana semua aspek game berubah secara real-time.

Tantangan dan Potensi Masa Depan

Meskipun belum jelas bagaimana masa depan di mana AI menghasilkan seluruh konten digital, kemajuan seperti prototipe karakter non-playable yang didukung AI, seperti ‘NEO NPC’ dari Ubisoft, menunjukkan arah potensial perkembangan. Penyebarluasan alat kecerdasan buatan dapat memungkinkan kontribusi yang lebih luas pada pengembangan game, bahkan dari individu tanpa latar belakang pemrograman.

Baca Juga: 4 Kegagalan Manusia Vs Kecerdasan Buatan

Tantangan Etis dan Moral

Dalam era di mana kecerdasan buatan (AI) semakin diterapkan dalam industri game, tantangan moral yang muncul menjadi semakin kompleks. Salah satu tantangan yang paling menonjol adalah terkait dengan masalah hak cipta, di mana AI sering kali dilatih menggunakan karya orang lain tanpa memberi kredit kepada penciptanya.

Ketika AI menggunakan karya orang lain untuk melatih dan menghasilkan konten baru, hal ini sering kali menimbulkan ketidakjelasan terkait dengan siapa yang sebenarnya memiliki hak atas hasil karya tersebut. Kesenjangan antara penggunaan karya orang lain dan kewajiban memberi kredit menjadi titik perdebatan utama dalam industri game.

Pertanyaan etis muncul tentang bagaimana kita seharusnya menangani penggunaan karya orang lain dalam konteks AI. Apakah penggunaan karya tanpa izin atau kredit dianggap sebagai tindakan yang sah dalam pengembangan AI? Apakah ada batasan yang harus ditegakkan dalam hal penggunaan karya orang lain untuk melatih AI?

Tagged in: