Retur adalah kembalinya produk dalam konteks bisnis. Perusahaan yang memproduksi dan menjual barang mungkin menghadapi situasi di mana pelanggan mengembalikan produk karena beberapa alasan. Proses retur melibatkan langkah-langkah tertentu untuk mengelola pengembalian tersebut.

Pengertian Retur

Menurut Indeed Career, retur adalah proses ketika pelanggan mengembalikan produk kepada penjual. Sebelum mengajukan retur, pelanggan perlu memahami kebijakan pengembalian perusahaan, yang mencakup informasi mengenai pengembalian dana, prosedur, dan jangka waktu pengembalian.

Pelanggan bisa mendapatkan pengembalian uang sebesar 70-100% dari harga produk, terkadang dikurangi biaya pengiriman.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Sukses Berjualan di Marketplace? Ini Tipsnya!
Bagaimana Cara Menjual Produk di Marketplace dengan Cepat?

Penyebab Terjadinya Retur

Pelanggan mengajukan retur karena beberapa alasan, seperti:

  • Produk rusak atau cacat
  • Pesanan yang salah atau produk berbeda dengan yang ditampilkan
  • Produk datang terlambat
  • Tidak puas dengan produk atau penyesalan pembelian
  • Menemukan harga lebih baik di tempat lain
  • Pembelian produk palsu

Kebijakan retur berbeda-beda di setiap toko, dan penjual mungkin tidak menyetujui semua alasan retur.

Proses Retur

  1. Mengajukan Permintaan Retur: Pelanggan mengajukan permintaan pengembalian produk, baik untuk penukaran atau pengembalian uang. Permintaan bisa dilakukan melalui situs web, e-commerce, atau kontak perusahaan.
  2. Persetujuan Penjual: Penjual mempertimbangkan permintaan retur berdasarkan alasan pelanggan. Jika masuk akal, penjual bisa menyetujui permintaan tersebut.
  3. Pengembalian Barang: Setelah disetujui, pesanan pengembalian diambil dari alamat pelanggan. Penjual dapat meminta pelanggan untuk mengirimkan produk ke pusat pemrosesan terdekat untuk menghemat biaya pengiriman.
  4. Barang Dikirimkan Kembali: Produk dikirim kembali ke gudang atau fasilitas penyortiran untuk pemeriksaan. Produk harus memenuhi persyaratan sebelum diberikan pertukaran atau pengembalian dana.
  5. Barang Dimasukkan Kembali ke Dalam Inventaris: Produk yang rusak diperbaiki atau dibuang. Produk yang masih layak dijual dikembalikan ke inventaris.

Retur dapat mempengaruhi persediaan dan keuntungan perusahaan, sehingga penting untuk mencatatnya dalam pembukuan akuntansi.

Baca Juga:
Panduan Praktis Jual Barang di Facebook Marketplace
Survei: Live Streaming Jadi Strategi Penjualan Utama E-commerce

Itulah gambaran umum tentang retur, penyebab, dan prosesnya dalam dunia bisnis.

Tagged in: