Presiden Direktur IBM Indonesia, Roy Kosasih, meramalkan lima tren teknologi 2024 yang akan mendominasi tahun 2024, menggambarkan pergeseran signifikan dalam pola pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) hingga evolusi model operasi.

Baca Juga: Apple Rilis Xcode AI: Gratis, Tapi Dikenai Biaya Jika Profit

1. Peralihan Menuju AI Plus

Roy Kosasih menyoroti pertumbuhan pesat dan adopsi luas teknologi AI, khususnya generatif AI, yang diprediksinya akan terus berkembang hingga 2024. Menyebutnya sebagai peralihan dari “plus AI” menjadi “AI plus,” ia mengungkapkan bahwa AI tidak lagi hanya menjadi pilihan, melainkan menjadi inti dari berbagai aktivitas, terutama dalam konteks bisnis. Roy juga mencatat bahwa mereka yang tidak memanfaatkan AI mungkin akan tersisih, dengan manusia yang mengadopsi AI menggantikan peran yang sebelumnya dilakukan oleh mereka yang tidak.

2. Perubahan Peran Pekerjaan Akibat AI Generatif

Pada tahun 2024, AI generatif diantisipasi akan memengaruhi hampir semua peran dan tingkatan dalam organisasi. Roy Kosasih memproyeksikan bahwa sekitar 77 persen pekerja entry level akan mengalami pergeseran peran pada tahun 2025, bersamaan dengan lebih dari satu dari empat eksekutif senior yang mengalami perubahan serupa. Keberhasilan adopsi AI, menurutnya, sangat tergantung pada keterbukaan tim dalam menggunakan perangkat dan aplikasi AI baru.

3. Demokratisasi Pembicaraan tentang Data

Tren berikutnya yang diprediksi oleh Roy adalah percakapan tentang data yang tidak hanya melibatkan tim IT perusahaan, tetapi juga melibatkan eksekutif tingkat C. Dengan data menjadi elemen kunci dalam pengambilan keputusan perusahaan, partisipasi otoritas tertinggi perusahaan dalam diskusi tersebut dianggap semakin penting.

4. Fleksibilitas Model AI

Roy Kosasih mengidentifikasi model AI yang fleksibel sebagai tren teknologi keempat pada 2024. Fleksibilitas ini memungkinkan penggunaan AI dalam berbagai situasi dan skenario, menciptakan solusi yang dapat diadaptasi sesuai kebutuhan.

5. Evolusi Ekosistem Teknologi

Tren terakhir yang diprediksi adalah terkait dengan ekosistem teknologi. Roy menekankan bahwa pada tahun 2024, ekosistem bukan lagi hanya bagian dari strategi perusahaan, tetapi menjadi strategi itu sendiri. Prediksinya adalah bahwa ekosistem teknologi akan berkembang menjadi entitas yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama, menciptakan kolaborasi dan sinergi yang lebih besar.

Baca Juga: 5 Jurusan Kuliah yang Berkaitan dengan AI

Dengan AI sebagai pendorong utama, perkembangan ini diperkirakan akan membuka nilai potensial hingga US$16 triliun pada tahun 2030, menyumbang pada pertumbuhan dan penyelesaian tantangan dalam berbagai sektor, seperti layanan kesehatan, manufaktur, produksi pangan, dan mitigasi perubahan iklim. AI juga diakui sebagai alat efisiensi dalam berbagai aspek bisnis, dari proses internal perusahaan hingga aktivitas operasional.

Tagged in: